19/11/16

We are proud of you

!!..Salam Lisma..!!

 

 

Sabtu (19/11) kemarin, temen2 Lisma lagi kumpul2 di sanggar dalam rangka persiapan acara “Lisma Cup 2016”. Pengumuman di grup sih mulai jam 09.00, tapi sampe jam 10 lebih masih aja ada pengumuman yang berbunyi “diharapakan kehadirannya….”. Mungkin karena hari Sabtu, jadi pada mager semua.

 

Terus terang, klo liat pengumuman kumpul2 di grup, rasa kangen sama temen2 Lisma muncul. Rasanya pengen cuuusss aja ke Jember. Tapi apalah daya, kita dipisahkan oleh lautan dan kepentingan.

 

“Gak ada yang dekor sambil selfie kah.. Sepi amat..”

 

Walaupun gak bisa hadir, setidaknya aku bisa liat foto2 temen2 yang lagi sibuk. Lumayan kan buat obat rindu.

 

Selang beberapa menit, keluarlah……

 

Screenshot_2016-11-19-13-12-36

 

Sweeeeeeet banget gak sih….!!!Sleepy smileSleepy smile

 

Dikirimin kayak gini, bukannya ngobatin rindu, malah jadi baper…!!!  Mereka emang selalu punya cara agar kakak2nya yang udah nan jauh disana gagal move on dari Lisma…!

 

Yang semangaaaat ya adek2ku disana..!!! Makasi udah mau susah payah berkarya untuk Lisma. Kakak2mu disini bangga punya adek2 kayak kalian. Unik dan sedikit freak….Hiihihi.

 

 

!!..Lisma Jaya..!!

31/10/16

Tari Petik Kopi

Salam Lisma,

 

Kemarin, tanggal 27 Oktober 2016, adek2 Lisma ikut serta dalam lomba tari petik kopi yang diadakan oleh universitas jember. Acaranya di gedung soetarjo. Besar harapan2 adek2 tari ingin membawa piala, karena tahun kemarin, adek2 tari berhasil masuk 3 besar.

 

Namun, sepertinya untuk tahun ini kita harus merelakan posisi 3 besar.

 

Kecewa….jelas. tidak hanya dari semua anggota Lisma, tapi kekecewaan terbesar dialami oleh para penari. Mereka merasa gagal mempertahankan posisi juara.

 

Dari kekalahan ini kita bisa belajar banyak. Belajar untuk tidak cepat berpuas diri, belajar untuk selalu meningkatkan kemampuan, belajar bahwa di luar sana masih banyak talenta2 yang harus kita perhitungkan, sebagai motivasi untuk kita berkembang.

 

Satu hal lagi, jangan lupa regenerasi. Karena lewat regenarasi, semangat baru hadir dan ide baru bermunculan.

 

Lisma jaya.

26/11/14

LISMA CUP 2014

LISMA CUP 2014


Persyaratan Umum
  •  Peserta umum
  •  Karya merupakan karya asli individu atau kelompok dan belum pernah dipublikasikan atau menang dalam kompetisi lain
  • Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran (dapat diunduh di sini)
  • Satu formulir pendaftaran hanya untuk satu karya
  • Formulir pendaftaran dikumpulkan paling lambat tanggal 3 Desember 2014 dengan menghubungi CP masing-masing lomba.
  • Karya tidak boleh mengandung SARA atau melanggar norma sosial dan hukum yang berlaku di RI
  • Diambil 2 pemenang dari masing-masing lomba (kecuali lomba friendship-story), juara 1 akan kembali tampil pada malam puncak acara tanggal 6 Desember 2014 di gedung Soetardjo
  • Bagi tim yang sudah dipanggil 3 (tiga) kali pada saat gilirannya atau 5 menit setelah panggilan pertama tetapi tidak segera naik ke panggung, maka dengan sendirinya akan didiskualifikasi. (kecuali lomba friendship-story)
  • Setiap tim wajib menghadiri Technical Meeting pada tanggal 4 Desember 2014 di FKG Universitas Jember. Tim yang tidak hadir dianggap menyetujui semua ketentuan dan pengambilan urutan akan diwakilkan oleh panitia dan tidak dapat diganggu gugat.
  • Setiap team diharapkan datang minimal 15 menit sebelum perlombaan untuk mempersiapkan diri, setelah sebelumnya telah mendaftar ulang di meja panitia.
  • Pemenang diumumkan tanggal 5 November 2014
  • Keputusan juri MUTLAK dan tidak dapat diganggu gugat.
  • Penyerahan hadiah dilakukan tanggal 6 Desember 2014 saat Dies Natalis LISMA
  • Panitia berhak mendiskualifikasi peserta apabila dianggap melakukan kecurangan
  • Semua karya harus berhubungan dengan tema yang sudah ditentukan

Peraturan Khusus

      A.  Friendship-story
  • Peserta minimal dua orang yang saling bersahabat
  •  Peserta mengirimkan foto bersama disertai cerita yang menunjukkan persahabatannya,
  •  Peserta boleh menggunakan kamera apa saja.
  • Olah digital diperbolehkan sebatas perbaikan kualitas foto (sharpening, cropping, color balance, dodge/burn, dan saturasi warna)
  •  Foto dikirimkan dalam format .jpeg
  • Dalam pengiriman foto juga disertakan judul foto, dan lokasi pengambilan.
  • Cerita dikirimkan dalam format .doc
  •  Cerita minimal 250 kata
  • Foto dan cerita dikirimkan ke alamat email : frienshiplisma@yahoo.com paling lambat tanggal 3 Desember 2014.
  • Setelah mengirimkan foto dan cerita peserta harap melakukan konfirmasi pada CP lomba friendship-story untuk mengurus administrasi pendaftaran.
  • Biaya pendaftaran sebesar Rp10.000,00 dapat dibayarkan langsung ke CP lomba friendship-story (Nazala : 085711174731)
  • Karya akan di upload di fanpage FB : Dies Natalis LISMA pada tanggal 3 Desember 2014. 
  •  Pemenang diambil dengan menggunakan sistem like.
  • Pemenang diumumkan pada malam puncak Dies Natalis Lisma pada tanggal 6 Desember 2014 di gedung Soetardjo.
       B. Band Akustik
  • Peserta boleh individu maupun tim.
  •  Setiap tim terdiri dari personil + official maksimal 6 orang
  •   Biaya pendaftaran sebesar Rp50.000,00/tim, dapat dibayarkan langsung ke CP lomba musik. (Ayung : 085649990205)
  •   Membawakan dua lagu, lagu wajib (arrangement bebas) dan lagu bebas dengan durasi waktu 10 menit.
  • Pilihan lagu wajib : Jason Mraz – Lucky atau  Tompi – Menghujam Jantungku
  •  Panitia hanya menyediakan alat cajoon, bass, gitar, dan microphone.
  •  Penilaian dilakukan dengan voting dari penonton yang hadir. 
       C.  Modern dance
  •  Tema : Friendship in Melody
  •  Setiap tim terdiri dari penari + official maksimal 8orang.
  • Durasi tampil 5 menit
  •   Aliran / Genre : Bebas
  •  Kostum : Bebas (sopan)
  •  Setiap tim telah menyerahkan flashdisk berisi lagu untuk dance pada saat TM. Panitia tidak bertanggung jawab apabila format lagu tidak terbaca.
  • Panitia tidak meminjamkan properti apapun kepada peserta. Apabila akan membawa properti, harap ketika Technical Meeting disebutkan properti yang akan digunakan.
  • Tidak diperkenankan adanya pergantian anggota tim saat pelaksanaan lomba.
  • Kriteria penilaian : Skill, Kreativitas, Kostum, Ekspresi, Kekompakan
  • Penilaian dilakukan dengan penjurian
  •  Biaya pendaftaran sebesar Rp50.000,00/tim, dapat dibayarkan langsung ke CP lomba modern dance. (Dela : 085736111167). 
       D.  Teater
  • Tema : Friendship
  •  Setiap tim terdiri dari aktor + official maksimal 10 orang.
  • Durasi  tampil 30 menit termasuk setting panggung
  •  Pementasan teater harus berhubungan dengan tema yang ditentukan
  •  Kostum, rias wajah, dan rambut disesuaikan
  • Penilaian dilakukan dengan penjurian
  •   Biaya pendaftaran sebesar Rp80.000,00/tim, dapat dibayarkan langsung ke CP lomba teater. (Gladiola : 085655666714)

08/11/14

Mas Dino

Hari sudah malam. Mungkin sekitaran jam 9an. Soalnya masih banyak sepeda dan mobil lalu lalang di jalan. Dan seperti malam2 sebelumnya, aku menghabiskan waktu di warung "emak". Warung pinggir 'jalan mastrip', yang cuma memiliki menu kopi dan gorengan. Dan itu sudah menjadi rutinitasku tiap malam semenjak aku di jember.

Yang membuatku terkejut malam itu adalah, kakak2 angkatan yang telah lulus berkumpul semua di sana. Mulai dari mas Fonda, mas Yuska, mas Adit, dan banyak lagi mas2 angkatan atas, termasuk ada Doni. Tapi, yang paling membuat aku terkejut adalah, di sana ada mas Dino, yang aku tau, beliau sudah almarhum. Aku sampai berpikir, "apa karena ada mas Dino di sini akhirnya mas2 semua berkumpul". Tidak ada rasa takut, hanya penasaran.

Terakhir aku ketemu mas Dino, kisaran tahun 2012 - 2013, sudah hampir 2 tahun yang lalu. Saat itu aku masih ngontrak di perumnas Patrang. Saat itu, kondisi mas Dino menurut pandanganku membuatku miris. Sorot matanya bukan lagi sorot mata mas Dino yang aku kenal dulu. Semangat di sorot matanya telah redup.
Yang paling aku ingat dari mas Dino adalah postur tubuhnya yang besar. Cocok dengan namanya, "Dino(saurus)"..hahaha..!!! Dan, mas Dino selalu berbicara lembut saat menasehati adek2nya. Walaupun sesekali omongan jorok sering keluar dari mulutnya. Apalagi dengan sesama sesepuh Lisma. Ajur..ajur pokok'e... Parah..!!

Nah, kemarin malam aku kembali melihat mas Dino di warung emak bersama dengan mas2 yang lain. Postur tubuhnya tetap, besar, namun dengan kulit yang lebih putih. Memakai kaos putih, dan sepertinya dengan celana pendek.

"Lho mas, kok ono ng kene?", tanyaku heran.
"Iyo, iki nyambangi arek2", dia pun tersenyum padaku.

Setelah duduk di sebelah mas Dino, aq langsung pesan kopi, "Mak, kopi siji". Dan tepat di sebelah kiriku adalah mas Fonda. Di depan kananku, ada mas Adit, Doni, dan mas2 lainnya yang kurang jelas aku ingat, dan mas Yuska berdiri paling pojok.

Mereka bertingkah seperti tidak ada apa2. Padahal, aku dan mas2 yang lain tau klo mas Dino sudah almarhum kurang lebih 1 tahun yang lalu. Akhirnya, aku pun bersikap seperti tidak tau menau.

"Lapo sampean kok sek ng kene mas? Ono urusan sing gurung mari ta?", aku coba memancing pembicaraan. Aku bertanya seperti itu, dengan asumsi bahwa mas Dino kembali ke dunia karena masih ada urusan yang belum selesai. Mungkin pengaruh film2 hantu kali ya..


"Yo enggak tik", jawab mas Dino singkat.
"Trus lapo sampean ng kene lek gnok urusan", aku mulai memaksa mas Dino untuk memberikan alasan kedatangannya.


Ia pun menjawab dengan nada guyonan, "Yo enggak, iki lo aq heran ambek pilkada gak langsung..hehe", tertawa kecil sambil menepuk pundakku.

Seketika mas Fonda yang ada di sebelahku mencubit pinggangku. Ia pun berdiri dan duduk di sebelah kanan mas Dino sambil berkata, "Lapo sih ngomongno pilkada, takon kabar ngono lo, teko ndi ae.. Lapo bahas pilkada".

Aku berasumsi klo mas Fonda ingin memulai pembicaraan sederhana dulu dengan mas Dino. "Iyo rek, lapo sih ngomong serius, jo serius2 lah mas.. Hahaha".

Pesananku telah jadi. Tapi, yang aku liat bukan kopi yang diberikan padaku, tapi, sebuah wedang jahe. "Lo mak, aq pesen kopi kok".

"Lha iku kan kopi tik..", kata mas Dino. Setelah aku lirik lagi gelasnya, isinya sudah berubah menjadi kopi hitam. Aku sedikit terheran, tapi aku gak ambil pusing.

Mas Dino akhirnya berdiri dan menghampiri mas Yuska. Mereka saling memukul kepala layaknya sahabat lama yang telah lama tidak berjumpa. Tapi, kami di kagetkan oleh seekor kuda penarik dokar (dilihat dari tali kekang yang masih menempel) yang lepas. Kuda itu berlari dari bunderan mastrip melewati warung emak dengan kecepatan tinggi. Itu adalah kejadian langka, dan bahkan baru pertama kuliat semenjak aku di Jember. Tapi kami seperti melihat sesuatu yang lumrah dan terjadi setiap hari. Heran..!!!

Aku pun berdiri menghampiri mas Adit sambil membawa gelas kopiku. Belum sempat aku memulai obrolan dengan mas Adit, aku dibangunkan suara alarm dari Hp ku. Lama aku terdiam, mengingat ingat kembali alur cerita dalam mimpiku. Yang membuatku heran, ada mas Dino dalam mimpiku. Setelah menenangkan diri sejenak, aku mengambil Hp, aku catat alur singkat dari mimpiku, seandainya besok pagi aku mulai lupa dengan detail mimpiku.

Apapun maksud dari mimpiku ini, mudah2an mas Dino saat ini berada di sisi Sang Maha Pencipta sambil tersenyum ke arah kita semua yang mengenal beliau. Aku pun menulis ini di Blog pribadiku, dan di Blog Lisma (karena beliau adalah salah satu pendiri), agar suatu hari nanti, saat ingatanku mulai pudar, aku tetap bisa mengingat sosok mas Dino. Dan aku ingin mengingat mas Dino sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.


Mudah2an, nama beliau tetap abadi bersama kenanganku dan kenangan kita semua yang pernah mengenal beliau. 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

15/10/14

Heterogen

Memang lisma isinya beragam banget. Pemikiran2 yang ada di dalam lisma beberapa sangat kontras antara satu dengan yang lainnya. Tapi disitulah letak keindahan dalam Lisma. Perbedaan itu juga yang membuat Lisma lebih berwarna dan gak boseni.. Hehe..

Keberagaman pemikiran dari para anggota Lisma terlihat jelas saat rapat kepanitiaan suatu acara. Bagaimana mereka saling memberikan masukan untuk suatu acara yang akan digelar, dengan argumen2 mereka masing2 tentunya.

Ada anggota dengan pemikiran yang sistematis dan terperinci. Anggota ini lebih menitikberatkan pada proses. Suatu acara akan berjalan dengan baik jika diikuti denga proses yang baik pula. Segala hal harus dipersiapkan dengan matang dan sempurna.

Ada pula anggota yang mementingkan emosi. Emosi disini bukan bersifat negatif, tapi bersifat positif. Mereka lebih mengutamakan kepuasan jiwa. Mereka tidak mementingkan animo penonton, atau acara yang meriah, tapi mereka mengadakan acara karena mereka suka. Tidak lebih..

Asalkan untuk kepentingan Lisma, tidak ada pemikiran yang jelek. Yang patut diingat adalah, tidak memaksakan kehendak saat ide/saran kita ditolak, dan mau jujur pada diri sendiri/berlapang dada jika ada saran/masukan yang lebih baik dari saran kita. Ego pribadi disingkirkan sejenak untuk kebaikan bersama.

Indahnya hidup dengan keberagaman..
Powered by Telkomsel BlackBerry®