11/10/10

Saatnya bayar kembalian

Kemarin aku janji klo postingan selanjutnya akan membahas tentang acara pementasan, kelanjutan dari acara "Semi Diklat". Tapi karena sekarang sudah terbentuk kepengurusan baru, jadi biarlah mereka yang meneruskankan postingan tentang acara2 Lisma. Aku tak "ngesro" ae...hahahahaha...!!! Pancen, klo dah merasa senior pasti senengane ngesro tok...!!! Tapi gak pa2, dulu aku dikesro sama mas2 angkatan sekarang gantian...hahahahaha...(ketawa dengan kepala menghadap ke langit2 kamar).

Tapi, postingan ini bukan untuk ngesro para adik2 Lisma, tapi khusus para kakak Lisma...hahahahaha...(ketawa neh). Time to payback...hahahaha...(oooo, edan)


Aku akan membahas beberapa kakak2 anggota Lisma yang pernah menjabat sebagai "Ketua Lisma", membongkar semua seluk beluk para kakak2 ini. Mulai dari yang tertua dulu.

Mas Suprandono

Sering dipanggil "mas Dono", ada pula yang memanggilnya "Jemblung", liat aja perutnya...wkwkwk...!!! Terus semenjak acara "Demo Crazy" naik daun, panggilan mas Dono pun berubah menjadi "Cak Lontong". 


Mirip kan...!!!

Eit, "don't judge the book by the cover". Beliau ini dulu adalah mantan "Ketua Lisma". Ditangan beliau lah lahir sebuah grup band yang pada saat itu diperhitungkan di kawasan Jember. Mungkin ada yang pernah mengenal grup "Enamel". Grup band ini memiliki personel yang sebagian besar adalah anggota Lisma, beberapa diantaranya adalah partisan Lisma. Diperut beliau lah...eh salah...maksudnya...di tangan beliau lah banyak acara2 besar yang terlaksana.

Gak nyangka kan, apalagi kalian mungkin gak nyangka lagi klo bang Dono adalah pemain drum terbaik versi Lisma (gnok maneh mas...). 

 Ndung..pak..pak..ndung...pak....dst

Aku juga mau mengucapkan rasa terima kasihku, karena mas Dono telah menyempatkan diri datang jauh2 dari Banyuwangi cuma untuk menghadiri acara "Sunday night to share and care", yang diadakan para calon anggota.

Selanjutnya...

Mas Hari Budiono


Sering dipanggil "mas Harbud". Mas ini menjabat sebagai ketua Lisma setelah masa jabatan mas Dono habis. Dulu, saingan mas Harbud untuk menduduki tahta kekuasaan Lisma adalah mas Sahad. Pemilihannya dilaksanakan di "Perkebunan Kopi dan Coklat Durjo", bertepatan dengan acara diklat untuk anggota angkatan 2005.

Sereem ya...!!!

Persaingan diantara keduanya sangat sengit. Para calon ketum beradu argument tentang solusi untuk menyelesaikan masalah2 hangat yang terjadi di Lisma. Saking bagusnya argument yang disampaikan keduanya, akhirnya pemilihan pun tidak bisa dilakukan dengan aklamasi, terpaksa dengan voting. Dan hasil voting memenangkan mas Harbud sebagai ketua Lisma yang baru, menggantikan mas Dono.

Diakhir2 kepengurusan mas Harbud, timbul konflik internal dengan para sesepuh (mesti mas sepuh iki...). Biasalah, namanya suatu organisasi, tidak akan lepas dari yang namanya konflik, sangat wajar. Namun, dibalik semua itu, ditangan beliau lah lahir sebuah bidang baru di Lisma, bidang "Cinematografi dan Photografi", dan mampu membuat film perdananya yang berjudul "Banting Harga". Malah sekarang peminat untuk bidang tersebut sangat tinggi.

Saluuut buat mas Hari....!!!


Lirikan matamu menarik hati, dan senyumanmu manis sekali.

Dan, mas Hari ini dulunya adalah personil "Enamel", sebagai vokalis (suaranya serak2 lembab...hahahaha). Namun sayang, beliau tidak bisa datang pas acara "Sunday night to share and care" kemarin. Mas Hari cuma bisa datang pas para calon anggota mengadakan penggalangan dana di Alun2. Tapi gak pa2, aku mengucapkan terima kasih karena mau datang untuk sekedar melihat para adik2 kita berkreasi.


Cukup sekian dulu biografi tentang para mantan Ketua Lisma. Untuk lebih jelasnya tentang mereka, silakan menghubungi orangnya langsung...!!! Gak pa2 kok, mereka gak suka makan orang, sukanya makan rawon...!!!

Buat mas Dono dan Mas Hari, jika ada salah2 kata.... gak ngurus... namanya juga "Time to payback"... HAHAHAHAHA...!!!



Gambar "Cak Lontong" diambil di sini.

0 comments :

Posting Komentar